Kenali Jenis – Jenis dan Fungsi Flange Pipa

Menghubungkan antara perlengkapan (equipment) dengan pipa merupakan salah satu fungsi flange pipa. Flange sendiri memiliki arti sebagai penyambung, Terutama untuk fluida dengan aliran atau tekanan yang cukup besar.

Penggunaannya memungkinkan antara komponen pipa – pipanya dapat dipisahkan lagi dikemudian hari. Baik untuk kepentingan peremajaan, atau mengganti beberapa komponen lainnya tanpa merusak perlengkapannya.

Baca juga : Pertimbangan Memilih Pipa Plastik, Ini yang Harus Diperhatikan

Jenis – Jenis dan Fungsi Flange Pipa

Kegunaannya yang sangat penting dan signifikan dalam perpipaan, dilakukan standarisasi oleh ANSI (American National Standards Institute). Hal ini Berguna untuk mencegah terjadinya potensi – potensi kebocoran.

ANSI juga mengelompokkan flange ke dalam beberapa kategori, salah satunya adalah berdasarkan bentuknya. Masing – masing bentuk memiliki fungsi spesifik, meskipun sebenarnya fungsi dasarnya adalah sebagai penyambung.

1.      Socket Flanges

Socket Flanges memiliki bentuk atau ciri disalah satu bagiannya terdapat penahan. Hal ini berguna untuk menahan agar pipanya tidak terselip setelah dimasukkan. Sisi lainnya dilekatkan dengan las.

Penggunaannya biasanya pada aliran kecil namun tekanannya tinggi. Selain itu fluida yang dialirkan tidak mengandung zat bersifat korosif. Karena jenis ini sangat rentan akan terjadinya korosi.

Baca juga : Keunggulan Pipa PVC yang Harus Anda Ketahui

2.      Slip on Flanges

Secara bentuk tidak jauh berbeda dari socket flanges, hanya saja perbedaannya tidak ada penahan di kedua ujungnya. Untuk melekatkannya, dilas pada kedua sisinya untuk memastikan tidak ada kebocoran.

Penggunaan slip on flanges biasanya pada aliran dengan tekanan rendah atau minim risiko kebocoran. Contohnya seperti aliran air dingin, aliran air untuk beberapa zat (uap, oli, gas, dan sebagainya).

Sambungan ini lebih banyak ditemui karena beberapa hal. Pertama adalah memerlukan biaya lebih rendah, dan kedua adalah memiliki beragam variasi diameternya. Sehingga bisa diaplikasikan pada berbagai kondisi.

3.      Lap Joint Flanges

Fungsinya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Slip on, karena secara umum bentuknya sama. Namun sambungan ini memiliki dua komponen penting yaitu lap joint flange dan lap joint stub end.

Lap joint flange memiliki peran untuk menyambungkan dengan peralatan (equipment) atau valve. Sedangkan lap joint stub end memiliki peran menyambungkan dengan pipanya dengan cara di las.

Fungsi flange pipa ini adalah mempermudah ketika harus dilakukan perawatan dan peremajaan. Selain itu karena pipa tidak di las secara langsung dengan flangenya, memungkinkan menggunakan material bervariasi bergantung ewuipmentnya.

Baca juga : Alasan Pipa Bocor Atau Meledak, Ini Paling Umum yang Terjadi

4.      Weldneck Flanges

Bentuknya khas, yaitu memiliki leher mengerucut. Bentuk ini memungkinkan penyambungan dengan pipa berukuran lebih kecil darinya. Selain itu juga memungkinkan terjadinya sambungan kuat dalam berbagai kondisi.

Karenanya penggunaan sambungannya biasanya pada lingkungan yang tidak bersahabat. Sehingga sangat cocok pada aliran dengan tekanan tinggi, ataupun suhu tinggi. Bahkan mampu menahan tekanan sebesar 5000 psi.

5.      Threaded Flanges

Salah satu perbedaan mencolok dari flanges ini adalah adanya ulir. Sehingga tidak perlu menggunakan sambungan las untuk merekatkannya. Meskipun kuat, namun tidak cocok pada instalasi pipa tipis, karena tidak memungkinkan dibuatkan uliran.

Kelebihan dari sambungan ini adalah kemudahan dalam melakukan pemeriksaan rutin atau mengganti komponennya. Tanpa adanya las, sehingga pipa lebih mudah dilepas pada flangenya.

6.      Blind Flanges

Seperti pada namanya, blind atau tertutup, yang menandai bahwa ia adalah ujung dari aliran fluidanya. Bagian ini sangat rentan terhadap kebocoran, karena harus menahan tekanan besar dari aliran fluidanya.

Untuk membentuk jaringan perpipaan yang kuat dan stabil haruslah dibarengi dengan penggunaan komponen berkualitas baik. Salah satunya adalah memilih flange yang sesuai dengan kebutuhannya.

Kesalahan memilih flangenya memungkinkan terjadinya potensi kebocoran pada aliran fluidanya. Karenanya harus benar – benar disesuaikan berdasarkan fungsi flange pipa serta berbagai faktor pendukung lainnya.

Baca juga : 4 Jenis Pipa Air dan Kegunaan Masing-Masing Pipa