Warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dikejutkan oleh kemunculan sebuah pipa besi setinggi satu meter yang tiba-tiba muncul di tengah Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 6,5 pada Rabu (19/3/2025) pagi. Keberadaan pipa tersebut tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga membahayakan para pengguna jalan.
Menanggapi hal ini, tim gabungan yang terdiri dari SKK Migas, Pertamina, PDAM, dan Dinas Pekerjaan Umum langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengidentifikasi jenis dan asal-usul pipa besi tersebut. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai pemilik atau fungsi asli pipa yang muncul secara tiba-tiba di tengah jalan itu.
Dugaan Pipa Peninggalan Zaman Belanda
Lurah Graha Indah, Arif Rachman, mengungkapkan bahwa pemerintah kota masih berupaya mencari tahu apakah pipa ini merupakan bagian dari sistem distribusi air atau jaringan migas. Namun, dugaan sementara menunjukkan bahwa pipa tersebut kemungkinan merupakan peninggalan dari era penjajahan Belanda.
“Saat ini, kami lebih fokus mencari solusi untuk mengevakuasi atau merelokasi pipa ini karena letaknya yang sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan,” jelas Arif di lokasi kejadian.
Menurutnya, sebelum dilakukan pelebaran jalan, pipa ini berada di tepi dan tidak terlalu menjadi perhatian. Namun, setelah proyek pelebaran berlangsung, posisi pipa yang semakin menjorok ke tengah jalan mulai mengganggu arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Upaya Relokasi Pipa untuk Keamanan Warga
Untuk menghindari kecelakaan dan kelancaran lalu lintas, Pemerintah Kota Balikpapan akan memfasilitasi proses pemindahan pipa ini. Relokasi dijadwalkan dilakukan pada malam hari guna meminimalisir kemacetan.
“Kami berupaya agar pipa ini segera dipindahkan agar tidak membahayakan warga dan pengguna jalan,” tegas Arif.
Dengan langkah ini, diharapkan arus lalu lintas kembali normal dan masyarakat bisa berkendara dengan aman tanpa gangguan dari pipa besi misterius tersebut.