Jakarta – Jaringan transmisi air minum yang bersumber dari Danau Rana Mese di Kabupaten Manggarai Timur mengalami kerusakan di enam titik, menyebabkan gangguan distribusi air ke beberapa wilayah, termasuk Kota Borong dan Kisol, Kecamatan Kota Komba.
Kerusakan tersebut terjadi sebelum air masuk ke bangunan produksi di Golo Nderu, Desa Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese. Dua titik rusak ditemukan sebelum Kali Wae Laku, tiga titik setelahnya, serta satu titik di Kampung Nehos. Meski demikian, perbaikan telah dilakukan oleh UPTD SPAM Manggarai Timur.
“Kerusakan di enam titik ini serupa, namun satu titik mengalami kerusakan paling parah. Pipa jenis GIP berdiameter 6 inci mengalami kebocoran, diduga akibat tertimpa batu saat terjadi longsor kecil dan luapan banjir di Kali Wae Laku,” ujar Kepala UPTD SPAM Manggarai Timur, Fransiskus Yun Aga, yang akrab disapa Kevin, Selasa (11/3/2025) di Borong.
Menurutnya, akibat kerusakan tersebut, pasokan air dari Danau Rana Mese yang biasanya mencapai 20 liter per detik ke reservoar produksi di Golo Nderu mengalami penurunan sekitar 2 liter per detik. Akibatnya, distribusi air ke beberapa wilayah di Kota Borong, termasuk Lehong, Kembur, Peot, serta sebagian Kelurahan Rana Loba, menjadi tidak normal.
“Kerusakan ini terjadi sejak Februari 2025, dan kami baru bisa menyelesaikan perbaikannya pada 10 Maret 2025. Prosesnya berlangsung dari pagi hingga malam hari,” jelasnya.
Kevin menambahkan bahwa perbaikan tidak bisa dilakukan segera karena membutuhkan penghentian total aliran air dan kondisi cuaca yang mendukung. Pengelasan pipa harus dilakukan dalam keadaan kering, sehingga hujan yang terus turun sempat menghambat proses perbaikan.
“Karena harus menghentikan aliran air selama perbaikan, distribusi ke tiga wilayah—Peot, Kembur, dan Kisol—mengalami perubahan jadwal. Untuk wilayah Peot dan Kembur, pelayanan pada Selasa harus ditiadakan, sedangkan layanan yang semula dijadwalkan pada Senin untuk Kisol baru bisa dilakukan keesokan harinya,” tambahnya.
Kevin juga menjelaskan bahwa laporan awal mengenai gangguan transmisi ini berasal dari keluhan pelanggan di grup WhatsApp UPTD SPAM. Warga mengeluhkan tekanan air yang berkurang secara signifikan di rumah mereka. Menanggapi hal tersebut, tim UPTD SPAM langsung melakukan pengecekan dan perbaikan, serta menginformasikan kepada pelanggan mengenai gangguan tersebut melalui grup WhatsApp.
“Kami sudah menyampaikan kepada pelanggan bahwa ada gangguan pada jaringan transmisi di Wae Laku yang memerlukan perbaikan dengan menghentikan seluruh aliran air menuju Golo Nderu. Kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga fasilitas air bersih yang telah dibangun oleh pemerintah agar tetap berfungsi dengan baik,” tutupnya.